Sabtu, 05 Maret 2016

Keranjang Pembawa Solusi
Artikel perdana kali ini membahas tentang keranjang pembawa solusi. Kenapa bernama keranjang pemabawa solusi ? penasaran ? yuk, kita simak ulasan dibawah terlebih dahulu.
Saat ini permasalahan sampah menjadi konsen utama bagi masyarakat dan pemerintah untuk segera diatasi. Terutama sampah domestik yang menyumbangkan persentase terbesar setiap harinya. Untuk itu diperlukan langkah cepat dalam mengatasi persoalan sampah domestik ini, agar sampah dapat segera diolah dan tidak ditimbun sehingga tidak menyebabkan terbentuknya sarang penyakit. Untuk mengatasi persoalan tersebut muncullah keranjang pembawa solusi bernama keranjang TAKAKURA. Keranjang kompos Takakura adalah hasil penelitian dari seorang ahli Mr. Koji TAKAKURA dari Jepang. Mr. Takakura melakukan penelitian di Surabaya untuk mencari sistem pengolahan sampah organik. Selama kurang lebih setahun, Mr. Takakura bekerja mengolah sampah dengan membiakkan bakteri tertentu yang ’memakan’ sampah organik tanpa menimbulkan bau dan tidak menimbulkan cairan.
Dalam pelaksanaan penelitiannya, Mr. Takakura mengambil sampah rumah tangga, kemudian sampah dipilah dan dibuat beberapa percobaan untuk menemukan bakteri yang sesuai untuk pengomposan tak berbau dan kering. Jenis bakteri yang dikembang biakkan oleh Takakura inilah yang kemudian dijadikan starter kit bagi keranjang Takakura. Hasil percobaan itu, Mr. Takakura menemukan keranjang yang disebut ’Takakura Home Method’ yang dilingkungan masyarakat lebih dikenal dengan nama ‘Keranjang Takakura.’
Selain Sistem Takakura Home Method, Mr. Takakura juga menemukan bentuk-bentuk lain ada yang berbentuk ’Takakura Susun Method’, atau modifikasi yang berbentuk tas atau kontainer. Penelitian lain yang dilakukan Takakura adalah pengolahan sampah pasar menjadi kompos. Akan tetapi Takakura Home Method adalah sistem pengomposan yang paling dikenal dan disukai masyarakat karena kepraktisannya.
Sampah yang bisa diolah
  • Sisa sayuran.
    Idealnya sisa sayuran tersebut belum basi. Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, lantas buang airnya. Untuk sayuran yang bersantan, lakukan hal yang sama.
  • Sisa nasi.
  • Sisa ikan, ayam, kulit telur dll.
  • Sampah buah yang lunak (anggur, kulit jeruk, apel, dan lain-lain). Hindari memasukkan kulit buah yang keras seperti kulit salak.
Cara pembuatan keranjang Takakura
  • Persiapkan wadah atau keranjang berukuran 40 liter atau yang sekiranya cukup untuk menampung sampah. Pilihlah keranjang yang berlubang-lubang kecil untuk sirkulasi udara. (lihat gambar) Tempatkan keranjang pada tempat yang teduh, tidak kena hujan dan sinar matahari langsung serta memiliki sirkulasi udara yang bagus. Letakkan penyangga (batu bata atau bisa yang lain) pada bagian bawah keranjang agar aliran udara bisa masuk.
  • Masukkan sekam kedalam suatu wadah dan tempatkan pada bagian bawah keranjang. Bantalan sekam berfungsi menyerap air, mengurangi bau dan mengontrol udara agar mikroba berkembang dengan baik.
  • Cari kardus bekas yang muat masuk kedalam keranjang untuk menampung bahan-bahan yang akan dikomposkan. Letakkan kardus di atas bantalan sekam.
  • Isi wadah dengan starter atau kompos kurang lebih setebal 5 cm. Kompos berfungsi sebagai starter proses pengomposan karena di dalamnya terkandung mikroba-mikroba pengurai.
  • Masukkan bahan yang akan dikomposkan. Bahan-bahan yang akan dikomposkan sebelum dimasukkan ke keranjang harus dipotong kecil-kecil ukuran 2 cm x 2 cm. Semakin kecil ukuran akan semakin cepat terurai. Jika terlalu basah, tambahkan sekam atau serbuk kayu gergajian.
  • Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bila perlu tambahkan selapis kompos yang sudah jadi. Agar kompos beraroma jeruk, anda bisa menambahkan kulit jeruk ke dalam keranjang.
  • Untuk memastikan proses pengomposan berjalan, letakkan tangan kita 2 cm dari kompos. Bila terasa hangat, dapat dipastikan proses pengomposan bekerja dengan baik. Jika tidak, percikkan sedikit air untuk memicu mikroorganisme bekerja. Bisa jadi kompos terlalu kering sehingga memerlukan air.
  • Lakukan kegiatan tersebut berulang-ulang selama 40 – 60 hari. Bahan yang telah menjadi kompos akan berwarna hitam, tidak berbau dan tidak becek.
Catatan
  • Satu keranjang dapat memuat sampah yang dihasilkan oleh satu keluarga yang beranggotakan 7 orang. Sampah yang diolah maksimal 1,5 kg per hari, semakin sedikit sampah maka proses pengomposan akan semakin cepat berlangsung.
Cara pemanenan
  • Bila kompos di dalam Keranjang Takakura telah penuh, ambil 1/3-nya dan kita matangkan selama seminggu di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sisanya yang 2/3 bisa kita gunakan kembali sebagai starter untuk pengolahan berikutnya.


 


@ikkawidya_edelweis

Senin, 29 Februari 2016

Limbah di Sekitar Kita
Beberapa aktivitas yang kita lakukan di rumah menghasilkan limbah sebagai hasil samping. Seperti contoh aktivitas mencuci menghasilkan sisa detergen, aktivitas di dapur menghasilkan limbah dapur dan aktivitas mandi menghasilkan limbah bekas mandi (air sabun). Contoh limbah diatas dikenal dengan nama greywater atau limbah nonkakus. Disamping itu terdapat jenis limbah blackwater, atau limbah kakus yang dihasilkan dari aktivitas buang air besar (kotoran manusia) dan buang air kecil. Pada umumnya, masyarakat membuang limbah greywater tersebut langsung ke selokan yang ada di depan rumah, tanpa diolah terlebih dahulu. Pembuangan langsung tanpa pengolahan ini mengakibatkan selokan menjadi bau dan sungai tempat bermuara air dari rumah penduduk menjadi tercemar, kotor, berbau dan keruh. Seperti yang kita tahu, air yang kotor dapat menjadi tempat bersarangnya berbagai kuman dan bakteri pembawa penyakit.
Untuk itu diperlukan beberapa cara dalam pengolahan limbah Greywater dan Blackwater, berikut penjelasannya :
Pengolahan limbah Blackwater
Sumber aktivitas yang menghasilkan limbah Blackwater :

Sumber : Kuliah Lapangan Perpipaan Limbah
Kedung Baruk RT 3 RW 4, Surabaya

Pengolahan limbah Blackwater dapat dilakukan dengan sistem ABR (Anaerobic Baffled Reactor). ABR sendiri merupakan sistem pengolahan tersuspensi anaerob, dalam biorektor berpenyekat.

Gambar sistem ABR

Setelah kotoran ditampung di dalam septic tank dan mengalami proses pengolahan kotoran  menjadi lumpur, proses berlanjut ke ABR. Lumpur dari septic tank akan mengalami proses pengendapan pada kolam pengendap. Lumpur kotoran yang terlalu berat berada di dasar bak (karena ada gaya gravitasi), sedangkan lumpur ringan dengan campuran air mengalami proses penyaringan, material lumpur yang lolos saring di proses saring 1 akan melanjutkan perjalanannya ke proses saring  2 dan 3.   Selama proses saring 2 dan 3, material lumpur yang tertangkap akan mengendap.

Pengolahan limbah Greywater
Pengolahan limbah Greywater tidak dapat dilakukan di dalam septic tank, karena kandungan zat yang terdapat pada sisa detergen dapat membunuh bakteri pengurai yang ada di septic tank. Untuk itu, diperlukan pengolahan khusus yang dapat menetralisasi kandungan detergen dan juga menangkap lemak.
salah satu cara untuk mengolah limbah Greywater dengan membuat instalasi pengolahan air limbah (SPAL).


Sumber : Kuliah Lapangan Perpipaan Limbah
Kelurahan Mojo RW 12 Kecamatan Gubeng, Surabaya

SPAL terdiri dari dua bagian, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Di dalam bak pengumpul terdapat ruang untuk menangkap sampah, ruang untuk penangkap lemak,dan ruang untuk menangkap pasir.

@ikkawidya_edelweis

Sabtu, 13 Februari 2016

Assalamualaikum, alhamdulillah hari ini saya dan teman-teman mendapat pembinaan Training Pengembangan diri. Kali ini tema yang diberikan sangat menarik, mengenai "PERSONAL BRANDING". 

Daripada penasaran, yuukk kita simak uraian singkat ini.
Semoga Bermanfaat :)


Personal Branding

Oleh: mbak Dini Waluyati

Apa itu Personal Branding ?
Personal branding adalah proses dimana pribadi seseorang dan pekerjaanya dijadikan sebagai sebuah BRAND. 

Branding harus diimbangi dengan kualitas.

Tanpa kualitas, branding nggak ada apa-apanya.

Latar Belakang  ?
Muncul karena saat ini dunia usaha semakin terspesialisasi. Kita masuk dalam dunia industri kreatif, dimana setiap ide bisa dihargai dengan uang.

Manfaat Personal Branding ?
  • Pengaruh anda akan sangat meningkat
  • Menghubungkan anada dengan bidang spesialisasi tertentu
  • Anda dipandang sebagai pakar dalam bidang spesialisasi tersebut
Tips Personal Branding ?
  • Kenali dirimu
  • Buat Visi dan Misi
  • Buat rencana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang

Cintai apa yang kamu punya saat ini,
maksimalkan potensimu dan kerakhan semua usahamu


@ikkawidya_edelweis

Selasa, 09 Februari 2016






untuk mu,....

" Kami terus menyemangati diri kami sendiri untuk giat belajar, karena kami bercita-cita menjadi madrasah utama yang layak bagi anak-anak kami kelak. InsyaaAllah "

@ikkawidya_edelweis